“Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang SUNGGUH terdapat tanda-tanda (RAHASIA) kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal” (QS Ali Imran [3]: 190).
Dari ayat ini, apa rahasianya? Mari kita amati kata kunci ”penciptaan langit dan bumi”. Ada satu pertanyaan dari manakah asal-muasal semua yang ada di alam semesta ini diciptakan, baik yang ada di langit maupun di bumi?
Ada sebuah buku yang sangat bagus menjelaskan rahasia ini, yaitu buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu.
Di masa lalu ada seorang guru bijak yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah pohon yang tinggi dan besar menjulang ke langit.
Dan suatu hari ketika kelas sepi anak laki-laki dari guru itu bertanya pada ayahnya dari manakah langit, bumi dan seluruh isinya berasal. Kemudian sang ayah memintanya mengambil satu buah yang sudah kering, dan banyak terserak di bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan melihat isinya.
Ketika anak itu menemukan sebuah biji kering di dalamnya, sang ayah memintanya untuk terus membelahnya hingga ia akhirnya menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tidak berisi apa-apa. Sang ayah kemudian menjelaskan kepada anaknya bahwa seperti pohon raksasa yang berusia ratusan tahun itu, segala sesuatu yang ada di alam semesta ini bermula dari sesuatu yang tidak ada, kosong, dan hampa.
Semua yang tampak berasal dari sesuatu yang tidak tampak.
Semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang tidak bisa dilihat.
Semua yang bisa dilihat berawal dari sesuatu yang tidak bisa dilihat.
Kesuksesan hidup yang ingin kita raih dan sering digambarkan dalam bentuk rumah mewah, mobil baru, perhiasan mahal, harta benda, keluarga harmonis, tubuh sehat, serta status dan jabatan tinggi adalah sesuatu “yang terlihat”.
Lalu dari manakah itu semua berasal? Apakah bentuk yang “tak terlihat” dari wujud kesuksesan itu? Benarkah hanya ada satu cara “kerja keras’ untuk mewujudkannya? Ataukah ada cara yang lebih cerdas dan elegan untuk meraih semua itu?
Untuk menjawabnya kita perlu keluar dari comfort-zone pola pikir sukses kita untuk sejenak memasuki wilayah quantum-zone yang akan merevolusi cara pandang kita tentang arti dan cara kita meraih sukses dan kebahagiaan hidup. Bersambung...
Tags: rezeki, rizki, banyak rezeki, limpahan rezeki, rezeki melimpah, kaya rezeki, titipan rezeki, amanah rezeki, kaya dan rezeki melimpah, magnet rezeki, quantum rezeki, arti quantum rezeki, hakikat rezeki, memahami hakikat rezeki.
Tags: rezeki, rizki, banyak rezeki, limpahan rezeki, rezeki melimpah, kaya rezeki, titipan rezeki, amanah rezeki, kaya dan rezeki melimpah, magnet rezeki, quantum rezeki, arti quantum rezeki, hakikat rezeki, memahami hakikat rezeki.
0 comments:
Post a Comment