Adalah Ustadz Yusuf Mansur, pelopor dan penggagas Majelis Dhuha Nasional (MDN) yang kita kenal sekarang. Lahirnya MDN bukan tanpa tujuan. Menurut Ustadz muda yang menggagas Program Pembibitan Penghafal Al-Quran (PPPA) ini, MDN lahir seiring dengan carut marut permasalahan sosial yang tak habis mendera bangsa.
Dalam pengantarnya di sebuah website, ustadz berkacamata minus ini memaparkan bahwa MDN adalah kumpulan orang-orang yang melakukan shalat Dhuha, baik di dalam ataupun di luar lingkungan keluarga dan dilakukan secara nasional. Ad: Main Facebook dan Twitter Dapat Uang, Pulsa, Sekaligus Sedekah. Caranya..? Silahkan KLIK DI SINI
MDN yang di-launching pada 4 April 2008 di Hotel Patra ini ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan diri melaksanakan shalat Dhuha. Di dalam majelis ini, shalat Dhuha memang dikerjakan secara bersama-sama, tapi bukan secara berjamaah.
Tak ayal yang berkembang di tengah umat adalah bahwa shalat Dhuha merupakan kunci kelancaran rezeki. Ini pun diamini penggagas MDN meski diakui ada manfaat shalat Dhuha yang lainnya. Ustadz Yusuf Mansur mengutip hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan shalat Dhuha berikut. “Pada tiap-tiap persendian itu ada shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, setiap amar ma’ruf nahyil munkar itu shadaqah. Dan cukuplah memadai semua itu dengan memperkuat/melakukan dua rakaat shalat dhuha.”
Bagaimana jika kemudian MDN dipandang sebagai gerakan yang berusaha menjadikan shalat Dhuha sebagai gerakan masal untuk mempercepat rezeki Allah turun ke dunia? Memang inilah yang dilakukan oleh Yusuf Mansur. Melalui MDN ini, beliau mengarahkan dakwahnya pada anjuran bershadaqah. Melalui gerakan shadaqah inilah dakwahnya kemudian berkembang pesat sehingga mampu mendirikan kelompok pengajian Wisata Hati, sekolah Darul Quran, dan lain sebagainya.
Selain itu, pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran Bulak Santri ini menunjukkan bagaimana cara MDN menjadi sebuah gerakan nasional. Melalui MDN, kita seakan diajak untuk menghidupkan dan menggiatan ibadah sunah karena Allah dan Rasul-Nya menjanjikan banyak keutamaan di balik sunnah-sunnah yang senantiasa kita kerjakan secara ikhlas. Tak hanya itu, MDN sendiri memiliki aktivitas lainnya seperti zikir, doa, tausyiah, konseling, serta jalan sehat MDN yang dimpimpin langsung Yusuf Mansur.
Sampai saat ini, simpul-simpul MDN berjumlah 2.167 yang menyebar di beberapa wilayah seperti Jabotabek, Jawa Timur, Jawa Tengah, Palembang, dan Sumatra. Kantor Pusat MDN sendiri berdomisili di Kampung Ketapang Kecamatan Cipondoh, Kota Tanggerang Banten.Ad: Main Facebook dan Twitter Dapat Uang, Pulsa, Sekaligus Sedekah. Caranya..? Silahkan KLIK DI SINI
Home »
Hikmah Sholat Dhuha »
Rahasia Sholat Dhuha »
PERBANYAK SEDEKAH SETELAH SHALAT DHUHA (Profil MDN/Majelis Dhuha Nasional)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara Hikmah
"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para shahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
0 comments:
Post a Comment