Pengertian Dhuha adalah salah satu waktu di mana matahari sedang terbit atau waktu pagi hari pada saat matahari sedang naik ke atas. Dari sini kita bisa memahami bahwa sholat dhuha adalah sholat sunnah yang ketika matahari sedang terbit sampai menjelang masuk waktu zuhur. Sholat dhuha lebih bagus jika dilakukan antara jam delapan atau sembilan pagi saat udara masih segar dan matahari sedang berada pada posisi yang indah. Hal ini mungkin, agar kondisi kita seindah sinar mentari pagi.
Sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
Sebetulnya kalau diperhatikan dalam kebiasaan penggembalaan hewan di jazirah Arabia, khususnya unta, maka akan kita temukan fakta bahwa anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan jam delapan pagi, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya (baca:panasnya) dapat membangunkan anak unta.
Selain sholat dhuha, ada juga yang dinamakan dengan sholat idul adha. Waktu pelaksanaannya pun sama dengan sholat dhuha, yaitu di pagi hari saat matahari mulai menampakkan diri sejak jam tujuh. Pemahaman ini diambil dari kata “dhuha” sendiri yang memiliki kesamaan arti dengan kata “adha”, yaitu waktu pagi. Perbedaannya kalau sholat idul adha dilaksanakan setahun sekali. Sedangkan sholat dhuha bisa kita laksanakan setiap pagi. Sholat idul adha dilaksanakan secara berjamaah, sedangkan sholat dhuha dilaksanakan secara munfarid (sendirian)
Pengertian Sholat Dhuha
Tags :
Makna Sholat Dhuha
Related : Pengertian Sholat Dhuha
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara Hikmah
"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para shahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
0 comments:
Post a Comment