Suatu ketika Rasul Saw mengutus pasukan perang dan mereka kembali dengan cepat memboyong harta rampasan (ghanimah) yang banyak hingga menimbulkan perbincangan ramai di kalangan masyarakat (Yusni A Ghazali, 2009). Mendengar itu Rasul Saw bersabda,”…orang yang berwudhu kemudian berangkat ke mesjid untuk menunaikan shalat Dhuha. Orang itulah yang akan mendapatkan tempat penyerbuan paling dekat dan mendapat ghanimah paling banyak serta kembali (menang) dari medan perang dengan cepat.” (HR Ahmad).
Shalat Dhuha yang ditegakkan karena Allah Swt juga memberikan fasilitas-fasilitas lain seperti pengampunan dosa, meningkatkan derajat kemuliaan, waktu mustajab pengabulan doa, perluasan rezeki, sarana sedekah yang diwajibkan atas setiap persendian manusia, dan pintu eksklusif menuju surga.
Ad: Main Facebook dan Twitter Dapat Uang, Pulsa, Sekaligus Sedekah. Caranya..? Silahkan KLIK DI SINI
Fasilitas premium berikutnya yang ditawarkan shalat sunnah yang rentang waktu pelaksanaannya antara pukul 07.00 sampai 11.30 WIB tersebut dapat disimak dalam kutipan hadis-hadis di bawah ini :
‘…Dan siapa yang keluar dari rumahnya tanpa niat apapun kecuali untuk menunaikan shalat Dhuha ( di mesjid), maka ia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melaksanakan umrah…’ (HR Abu Daud dari Abu Umamah).
‘Siapa yang menunaikan shalat Dhuha dan puasa tiga hari setiap bulan, serta tidak pernah meninggalkan shalat Witir, baik ketika ia mukim atau dalam perjalanan. Maka ia dicatat sebagai orang yang mendapat pahala setara dengan mati syahid.’ (HR Abu Nu’aim dari Ibnu Umar).
Ada banyak predikat lain yang disandangkan pada shalat yang memiliki jumlah raka’at berkisar 2-12 sebagaimana dicontohkan Rasul Saw itu; antara lain shalat rezeki dan shalat hartawan yang dermawan. Menurut Yusni A Ghazali (2009), berbagai predikat tersebut memiliki alasan yang kuat. Dinamai shalat rezeki karena waktu pelaksanaannya bertepatan dengan saat Allah Swt membagi-bagikan rezeki dan juga karena shalat Dhuha merupakan tradisi nabi terkaya di dunia, yakni Nabi Sulaiman a.s. Sementara disebut shalat hartawan yang murah hati berkaitan dengan hadis berikut :
‘Seluruh persendian kalian diwajibkan untuk bersedekah pada setiap paginya. Dan setiap kalimat tasbih merupakan sedekah, dan setiap kalimat tahmid adalah sedekah, dan kalimat tahlil merupakan sedekah, dan setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan itu sedekah dan melarang kemunkaran adalah sedekah. Tapi dua raka’at shalat Dhuha telah mencakup semuanya.’ (HR Muslim dari Abu Dzarr).
Rezeki yang tercurah dari penegakan shalat, termasuk shalat Dhuha; dalam pandangan Abdurrauf Al-Manawi meliputi kesehatan, penyembuhan penyakit, mendatangkan kebahagiaan dan semangat, menghilangkan rasa malas, menerangi hati, menenangkan ruh, dan menyegarkan paras wajah. Kesemuanya itu merupakan akumulasi efek positif dari terbentenginya diri dari pengaruh setan karena pendekatan intensif pada Rabb Azza wa Jalla. Written By Wahyuni Susilowati http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2010/09/20/fasilitas-premium-shalat-dhuha/
Ad: Main Facebook dan Twitter Dapat Uang, Pulsa, Sekaligus Sedekah. Caranya..? Silahkan KLIK DI SINI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara Hikmah
"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para shahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
0 comments:
Post a Comment