Makna Sholat Dhuha, Fadhilah Sholat Dhuha, Keutamaan Sholat Dhuha, Hikmah Sholat Dhuha, Waktu Sholat Dhuha, Jumlah Rakaat Dhuha, Tata Cara Sholat Dhuha, Doa Sholat Dhuha

Menyingkap Mukjizat Sholat Dhuha: Ruhnya Rezeki

Allah telah memfirmankan dalam surat adh-Dhuha : Ketika matahari naik sepenggalan dan apabila malam telah sunyi, Allah sangat dekat dengan hamba-Nya. Allah tidak akan meninggalkannya jika sang hamba sudi mendekatkan diri kepada-Nya. Ada fadhilah apa dibalik waktu matahari naik sepenggalan?

Itulah waktu Nur Ilahi memancarkan fadhilahnya bagi para hamba yang mau membuka hati (qalbu) untuk menerima karunia-Nya. Itulah sekelumit keajaiban sholat di kala pagi (sholat Dhuha), yang sangat erat kaitannya dengan kelapangan hidup (lantaran Nur Ilahi yang menerangi hati) serta keluasan dan kebarakahan rezeki (lantaran aura Nur Ilahi yang mengiringi aktifitas ekonomi).

Sungguh tidak salah bila sholat Dhuha lekat dengan ibadah/ritual pembuka untuk menjemput rezeki. Melalui peneguhan hati akan keagungan Allah, kita bermunajat agar dimudahkan, disucikan, diluaskan dan dibarakahi rezekinya, sebagaimana yang disuratkan dalam doa sesudah sholat Dhuha.

Jika anda ingin menjadi muslim/muslimah yang dilapangkan dan dibarakahi rezekinya, mulailah sekarang juga merengkuh kemukjizatan fadhilah solat Dhuha secara istiqomah. Sungguh, usai membaca buku ini, anda akan mengerti betapa dahsyatnya mukjizat-mukjizat ajaib di balik ibadah sunnah sholat Dhuha atas capaian kekayaan dan kebahagiaan hidup ini.

Daftar Isi dari buku Menyingkap Mukjizat Sholat Dhuha:
(1) Hakekat makna sholat dan aktifasi sholat Dhuha, (2) Sholat Dhuha menjauhkan kemiskinan dan mendatangkan kemudahan, (3) Hembusan mata angin pembawa rezeki, (4) Seni spiritual menjemput rezeki, (5) Sholat Dhuha ruhnya rezeki

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Menyingkap Mukjizat Sholat Dhuha: Ruhnya Rezeki

0 comments:

Post a Comment

Mutiara Hikmah

"Dalam tubuh manusia itu ada 360 ruas tulang. Ia harus disedekahkan untuk setiap ruas itu." Para shahabat bertanya, "Siapa yang kuat melaksanakan itu, ya Rasulullah? Beliau menjawab, "Dahak yang di masjid itu lalu ditutupinya dengan tanah, atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari tengah jalan itu berarti sedekah. Atau, sekiranya tidak dapat melakukan itu, cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat shalat dhuha." (HR. Ahmad dan Abu Daud)